Sudah Siapkah Kita?

Pernah, di suatu pagi hari menjelang siang, aku duduk di perpustakaan sekolah dengan majalah Horison yang ada dihadapan. Kebetulan, saat itu aku tengah membaca sebuah kisah —katakan saja, kisah dari Alm. Chrisye dengan Taufiq Ismail yang kala itu sedang mengerjakan sebuah lagu, berjudul "Ketika Tangan dan Kaki Berkata".

Konon, ketika Taufiq Ismail diminta Alm. Chrisye untuk membuatkan lirik lagu dari melodinya tersebut, Taufiq Ismail mengalami kesulitan. Entah, inspirasi sepertinya sedang sembunyi. Bahkan saat itu sudah mendekati deadline, Alm. Chrisye sudah menagih-nagih, tapi belum rampung jua dikerjakan oleh Taufiq Ismail, tersebab belum ada lirik yang pas untuk melodi tersebut. Terlalu dalam, menyentuh, dan luar biasa, ungkap Pak Taufiq, melodi yang dibuat Chrisye ini. Sampai-sampai Pak Taufiq hampir menyerah, dan menyampaikan ketidaksanggupannya kepada Alm. Chrisye.

Namun, justru ditengah waktu genting tersebut, inspirasi muncul tiba-tiba ketika Pak Taufiq tengah membaca surat Yasin, kebetulan saat itu sedang malam Jum'at. Pak Taufiq pun terhenti di ayat 65.



"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (TQS Yasin [36]: 65)

Dengan hati yang bergemuruh, maka dibuatlah lirik lagu yang menyetuh sekaligus membatin bagi Alm. Chrisye itu. Ia tak berhasil-berhasil menyanyikan lagu itu sampai usai saat rekaman. Tersedu dan tergugu sendiri, saking tahu makna dari lirik tersebut yang masya Allah. Berulang kali menangis, berulang kali pula istrinya harus menenangkan. Jadi teringatkan dengan amal yang dikerjakan selama di dunia ini dan soal pertanggungjawabannya.


Pertanyaannya sekarang, seberapa ingatkah kita dengan hari pertanggung jawaban kelak?
Seberapa cerdaskah kita untuk akhirnya berbenah dan berkemas untuk perjalanan selanjutnya?

Tak akan ada lagi kawan disampingmu, atau orangtua yang menemanimu.
Tak ada lagi basa-basi alasan dari mulutmu, atau pembelaan mati-matian di alam kubur nanti.
Semua terkunci. Hanya tangan dan kaki kita yang diberi mandat untuk bersaksi.

Sudah siapkah kita?

Ayu Saraswati
Bandung, 1 Juni 2017

#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar itu Haram? (Chapter 1: Tashwir)

Ruang Bebas Baca

Ada Hikmah Dibalik Basmallah