Hijrah Kecil

Hai, aku gadis berkerudung gelap itu. Entah sejak kapan aku menyukai warna gelap untuk kerudungku. Jika tak hitam, maka biru dongker. Jika tak biru dongker, mungkin abu atau coklat tua?



Dengan kain yang beralih dari bahan tipis, menerawang dan pendek, sekarang memilih bahan yang cukup tebal, nyaman, dan lebar.

Eh, kawan. Tapi, dulu aku tak begitu. Pakaianku tak seperti itu. Apalagi kerudungku. Duh jika kamu tahu, kacau sekali dulu pakaianku.

Aku senang memakai celana PDL/jeans, pakai kaos lengan pendek/panjang, jaket dan kerudung segi empat selapis dengan bagian depan yang disilangkan kebelakang. Kaos kaki aku tak pedulikan, dan bahkan untuk sekadar memakai kerudung pun, masih 'nge-puzzle' (alias buka-lepas). Tapi semua itu berubah, semenjak aku mengkaji islam saat SMP kelas 3 dahulu.

Perlahan, aku mulai tahu bagaimana pakaian muslimah yang benar. Sedikit demi sedikit, aku coba ubah. Aku tidak langsung memakai kerudung panjang kok, celana diganti jadi rok maupun jilbab, dan dari kaki telanjang jadi pakai kaos kaki. Hehe.

Semua berproses dari nol.

Bermula dari ku tinggalkan celana lalu mulai menggunakan rok potongan. Besok-besoknya aku mulai berkaos kaki. Seminggu kemudian, aku mulai memanjangkan sedikit kerudungku walau masih tipis, esoknya lagi, aku mulai menggunakan kerudung double & memanjangkan lagi kerudungku hingga menutupi dada secara sempurna. Makin lama aku makin banyak belajar, lalu aku mulai menggunakan jilbab (baju terusan).

Pertama kalinya dalam hidup, aku diberi jilbab oleh guru mentorku, warna merah marun, dengan model yang amat sederhana. Yah, sesederhana perubahan itu sendiri :)

Loh kenapa sederhana? Perubahan itu bukan hal yang mudah kan?!

Ya, betul, memang tak mudah. Tapi semua ketakmudahan itu akan terganti dengan tekad dan semangat hati untuk terus membenahi diri. Tentu semua itu ada pemicunya, yaitu keimanan kita.

Betapapun sulitnya, seberapa memalukannyakah dihadapan manusia, ketika keinginan hijrah itu menguat, maka tak akan ada yang bisa menghalaunya.

Kita akan terus melaju, meski sedikit tertatih atau bahkan terjatuh. Perubahan diri semisal dalam berpakaian bagi muslimah, itu hanya sebagian kecil dari proses hijrah. Sisanya, mengikuti.

Saat hijrah pun kita membutuhkan teman dan lingkungan yang mendukung proses perubahan diri kita.

Mungkin ini terdengar klasik, hingga menjadi nasihat yang menjemukan. Tetapi kawan, marilah mulai berbenah. Ini bukan tersebab hikmah yang terkandung dalam pelaksaan perintah Allah untuk menutup aurat sesuai syari'at, lebih dari itu, karena ini merupakan kewajiban kita sebagai muslim perempuan yang ingin menjadi sebaik-baik manusia dihadapanNya.

Selamat berbenah!

#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar itu Haram? (Chapter 1: Tashwir)

Ruang Bebas Baca

Ada Hikmah Dibalik Basmallah