Menempatkan Posisi

"Kita harus pandai menempatkan diri." , ucap Teh Al saat kita perjalanan pulang menuju Ciparay.
"Maksudnya menempatkan diri gimana Teh?" , tanyaku sambil tak memalingkan wajah dari jalanan sama sekali.

"Iya maksudnya kita harus tahu posisi diri kita ada dimana. Terlebih kalau kita lagi jaulah (kunjungan) gini. Kita orang asing kan buat penduduk disana. Bahkan kalau kata temen teteh yang udah wisuda mah, setelah kita wisuda, —WELCOME TO THE JUNGLE! , kita bisa ketawa sehari aja waktu wisuda. Kesananya? Gimana. Kita bakal bener-bener terjun ke masyarakat. Mengamalkan ilmu kita." , jawab Teh Al panjang lebar.

Aku masih memutar otak, dan meresapi kalimat tersebut.

Selebihnya, aku berpikir, —menempatkan diri atau menyadari posisi. Selama ini, sadar tidak kalau kita tuh seringkali kurang bisa menempatkan diri?

Terlebih di bumi ini, di dunia ini. Kita tahu, kita itu hanya 'numpang' hidup di buminya Allah. Kita tahu kita itu punya posisi sebagai HAMBA ALLAH, sebagai 'abid, tapi kita terkadang berlagak seperti Tuhan. Merasa bisa melakukan apapun sendiri. Merasa hebat karena kekuatan sendiri. Merasa kuat karena kesabaran sendiri. Merasa berhasil karena usaha sendiri. Merasa tidak butuh dengan ilmu agama. Merasa tidak butuh dengan do'a. Padahal, dibalik itu semua ada peran Allah dalam hidup kita. :')

Kita tahu tugas kita adalah untuk beribadah kepada Allah, tapi kita tidak sadar bahwa ibadah itu mesti dilakukan tiap waktu, tiap hari, dan tiap detik bahkan. Dengan niat ikhlas dan sesuai dengan yang disyari'atkan.

Kita tidak sadar bahwa hidup ini untuk beribadah.
Kita tidak sadar bahwa kita hidup hanya 'numpang' saja.
Kita tidak sadar bahwa kampung halaman kita sesungguhnya tidaklah ada di dunia ini.
Kita tidak sadar bahwa dunia ini bukanlah destinasi akhir perjalanan kita.
Kita hanya seorang musafir yang meninggalkan jejak dan perbekalan tak terlihat, yakni —amal-amal kita.

Jadi, kapan mau sadar kalau kita sudah terlalu lama keliru menempatkan posisi?



Pacet, 21 Juni 2017
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar itu Haram? (Chapter 1: Tashwir)

Ruang Bebas Baca

Ada Hikmah Dibalik Basmallah