Ada Hikmah Dibalik Basmallah

11 Januari, 2017. Sekitar setengah jam dari waktu pembubaran acara sekaligus pemberangkatan menuju 'pulang'. Saat itu kami bertiga hendak langsung ke kampus untuk hadir di perwalian sehabis agenda GAMAIS 2017 di daerah Lembang selama 2 hari. Tetapi, saat perjalanan pulang, ada suatu hal yang tak terduga yang kami bertiga alami.




Foto ini, bukan sekedar foto wefie untuk bersenang-senang atau menunjukkan sesuatu yang nirfaedah (haha). Tetapi foto ini jadi bukti bahwa saat itu, kami berusaha menenangkan dan menyenangkan diri setelah tragedi yang nyaris saja merenggut nyawa kami bertiga. Terlebih untuk memberi kabar kepada teman-teman gamais yang lain bahwa "kami baik-baik saja, insya Allah". Lebay? Hehe, maaf ya, mungkin saja. Karena kami benar-benar shock dan takut, ketika rem mobil yang dikendarai oleh Aisyah, mendadak blong. Dijalan menurun yang cukup curam juga. Innalillah...

Namun Allah masih melindungi kami. Allah masih belum mengirimkan malaikat izrail, ataupun memberi ketetapan bagi kami bertiga untuk sama-sama tidur 3 ranjang di RS. Padahal, bisa saja ketika rem mobil Aisyah blong, ia tak sempat memberhentikan secara paksa mobilnya, akhirnya menabrak sesuatu, atau terjadi kecelakaan yang menimbulkan banyak korban lain dan kerugian yang jumlahnya tak sedikit.


"Eh kenapa ya kita ngga kenapa-napa? Alhamdulillah."
"Ya Allah, untung kamu tadi sigap dan refleks banget untuk ngeberhentiin mobilnya."
"Kayaknya aku tahu deh kenapa kita masih bisa selamat."
"Apa itu...?"
"Do'a. Tadi kita bertiga baca do'a kan sebelum mau jalan?"
"Iya ya."

Aku masih ingat betul, sebelum Aisyah menyalakan mobilnya, mulutnya berkomat-kamit, ia membaca beberapa do'a sebelum berkendara. Dan aku, setelah membaca buku inspiratif yang aku lupa siapa penulisnya sejak SMP dulu, aku menjadi terbiasa untuk mengucap basmallah sebelum melakukan aktivitas apapun. Sama halnya dengan Shaffa.


Mungkin ini yang menjadi sebab, kita masih bisa diselamatkan, karena basmallah dan do'a-do'a tersebut.


Masya Allah, jika diingat kembali, banyak sekali keutaamaan dari mengucap basmallah sebelum melakukan aktivitas apapun itu.

Yang pertama, kita bisa terjaga dari syaitan.
Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

Apabila salah seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: "Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian." Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: "Kalian telah mendapatkan tempat istirahat dan makan malam." (HR. Muslim)

Imam Nawawi berkata, "Dengan demikian disunnahkan untuk mengingat Allah SWT ketika masuk rumah dan makan." (Syarh Nawawi 'ala Muslim, 7/54)

Yang kedua, bisa menambah dan menyempurnakan kebarakahan.

Rasulullah SAW bersabda.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللَّهِ (وفي رواية بِذِكْرِاللّه) فَهُوَ أَ قْطَع (وفي رواية فَهُوَ أبتر)

"Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah) maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahannya." (Disahihkan oleh jama'ah, seperti Ibnu Shalah, Nawai dalam Adzkar-nya)

Dan yang ketiga, terhindar dari gangguan jin.

سَتْرُ بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي أَدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ شَوْبَهُ أَنْ يَقُولُ بسْم اللّه

Dan sabdanya: "Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca bismillah." (Sebagaimana terdapat dalam al-Jami Shagir. Dan dihasankan oleh Munawi dalam syarhnya)

Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya: "Berhati-hatilah dengan racun. Jangan sampai orang asing memberikan minum padamu", maka ia berkata, "Berikanlah kepadaku," dan ia mengambil dengan tangannya dan membaca: "Bismillah", lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya. (Dikeluarkan oleh al-Baihaqi, Abu Nu'aim, Thabrani, Ibnu Sa'ad dengan sanad yang shahih. Lihat Tahdzib at-Tahdzib, Ibnu Hajar 3/125)

Masih banyak hal lain lagi tentunya yang menjadi alasan kenapa kita harus mengucap basmallah sebelum memulai sesuatu. Disamping itu, ketika kita mengucap bismillahirrahmanirrahim, kita sadar bahwa saat itu keimanan kita lagi ON dan terhubung dengan Allah. Idrak sillah billahnya 'nyampe'. Kita jadi senantiasa ingat dan merasa diawasi oleh Allah. Bukankah begitu, sahabat?

Yuk, diingat kembali dan membiasakannya. :)

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (TQS. An-Nisa: 103)

Catatan: pada akhirnya, kami berhasil diselamatkan, wkwk. Mobil diderek, dan kami diberi tumpangan oleh kawan gamais yang berbaik hati menjemput kami di daerah Punclut, Cimbuleuit. Hehe, alhamdulillah.... :)



#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar itu Haram? (Chapter 1: Tashwir)

Ruang Bebas Baca