Percakapan: Tentang (Sedikit) Kejenuhan

"Hey.." , dua ceklis terpampang dilayar beberapa inch itu. Terkirim!

Tak lama kemudian, orang disebrang menjawab, "Ay Ayyy... Ada apa Ay?"

"Bantu aku menghilangkan kejenuhanku, wkwk"

"Hahaha, dasar ya emangnya kamu jenuh kenapa Ay..?"

"Banyak yang ingin aku lakukan, tapi waktu begitu sedikit. Baru aja bangun, aktivitas pagi seperti biasa, eh sudah siang lagi. Setelah siang, lalalala, cuma rutinitas, eh udh maghrib lagi. Duh harus kerjain ini dan itu. set...set...set..... eh udah nyaris tengah malem. Duh, ngga kerasa banget waktu itu ya. Selama ini aku cuma melakukan hal yang harus aku lakukan, bukan yang ingin aku lakukan.

Eh ya, adakalanya jenuh bukan? jenuh buat ngejalanin ini semua. Bisa jadi karena anggapan bahwa semua ini hanya rutinitas belaka, tak dimaknai, tak dinikmati, atau beragam pernyataan yang terasa sedikit menyudutkan. Padahal, bukannya gak boleh gitu ya?

Haa iya, kadang perang batin itu harus sering diakui kenyataannya. Untuk sebelumnya kita punya pertanyaan dalam benak, kemudian dalam sebuah perenungan kita selalu menemukan jawabannya, harus apa dan bagaimana."

"Sebenarnya yang sedikit itu waktunya atau kegiatan yang ingin kamu lakukan itu yang banyak?"

"Ya, dua-duanya (eheee). Ketika aku ingin nulis misal, ide nulis itu kadang munculnya tiba-tiba, gak bisa ditebak waktunya. Ngelihat tukang asongan misal, keringatnya bercucuran, terus kadang ada abang-abang yang jualan koran, rela panas-panasan diperempatan jalan didekat lampu merah padahal kakinya aja gak sempurna. Terus ibu-ibu yang lagi bonceng anaknya untuk anterin ke sekolah, anaknya nangis sambil teriak-teriak ngga tahu kenapa, tukang kerupuk yang masih full dagangannya lagi jalan kaki ke daerah rumah-rumah warga, mobil mewah yang ada dipinggir aku ketika macet diperjalanan menuju kampus, masih banyak lagi contoh lain, aku gak tahu kenapa, tapi hal itu bisa memicu otakku buat berpikir dan ingin menuliskannya.

Kalau gak dieksekusi saat itu juga, bakal cepat menguap.
Suka sayang.....

Lalu, kalau aku lagi ngebet banget baca sebuah buku 'edisi pengembangan diri' , suka asik sendiri sampai berjam-jam, hape dicuekkin padahal banyak banget chat yang masuk, entah penting atau engga, chat line aja udah 999+ rasanya jadi males untuk buka satu-satu lagi kayak dulu, suka gak sadar juga kalau waktu udah menunjukkan ke jam -sekian- dan aku jadi sering skip atau telat melakukan 'kewajiban' yang lain.
 Kadang juga, aku memang gak seneng kalau diganggu, haha. Siapa sih yang senang diganggu? Lagi asik baca buku atau nulis, tiba-tiba dipanggil buat ini itu. Kesel sih, sedikit tapi. Ya gimana lagi... hehe
Eh udah ah, aku malah curhat kepanjangan jadinya heu."
"Haha.. dasar yah Uya... Hidup ini sebenarnya asik kok, tergantung gimana cara kita ngelihatnya. Kalau kamu anggap rutinitas kamu itu menjenuhkan, coba cari sesuatu di dalam rutinitas itu yang membuat kamu punya semacam semangat buat jalaninnya dengan hati ringan, alias ngga jadi beban. Apalagi kita muslim bukan? udah seharusnya tiap aktivitas kita itu dalam lingkup ibadah, mau apapun itu, niatkan buat ibadah. Jangan jadi zombie yang kerjaannya jalan dan lari seperti memburu sesuatu tapi ngga punya 'nyawa' atau hidup itu sendiri. Kamu pasti bisa mandiri cari motivasi itu sendiri kan?  inget, motivasi terkuat kita itu cuma KEIMANAN. Selainnya, cuma tambahan. Jangan jadi yang utama.

Kalau kamu ngerasa aktivitas yang harus kamu lakukan itu kebanyakan, dan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang kamu sebut hobi itu sulit terlaksana, tak apa, itu pinter-pinternya kamu bagi waktu Ay. Kalau waktunya belajar, ya belajar. Waktunya rapat, ya rapat. Waktunya kerjain tugas, ya kerjain tugas. Waktunya nulis, ya nulis. Fokus aja, jangan nyampur yang akhirnya jadi gak maksimal dua-duanya. Disela waktu kamu nunggu juga misal, lagi nunggu temen, ya coba buka bukunya, dibaca. Jadikan menunggu itu jadi aktivitas produktif kamu. Hapenya rajin disimpen kalau gak ada kepentingan yang mendesak. Ada orang dipinggir, coba ajak ngobrol (tapi gak SKSD juga sih niatnya), seenggaknya kamu bakal dapet sesuatu hal deh kalau ngobrol sama orang lain. Percaya sama aku.

Jangan jenuh lagi ya Ay, waktu kamu berharga tiap detiknya. Jenuh cuma buat orang yang gak produktif. Kamu produktif Ay, dengan semua aktivitas kamu. Aku yakin itu."
"He..he.. Makasih, kamu betul. Tapi kalau aku beneran jenuh yang gak berarti, aku larinya ke kucing."
"Ha? kok ke kucing?"
"Iya, kucing, wkwk. Aku baru ngeuh sekarang kenapa Allah baru datengin si Pinyo ke rumahku sejak Desember lalu."
"Kenapa tuh?"

"Iya, di bulan liburan itu aku pasti jenuh, dan memasuki semester 4 ini, banyak banget perang batin. Dulu-dulu sih udah keseringan stress, makanya nih kurusan terus. Kalau stress aku malah gak mau makan, gak nafsu. Sebaliknya kalau bahagia, aku malah semangat makan hahaha. Di rumah cuma gitu-gitu aja aktivitasnya, berasa jauh....mau dari 'tempat sujud' atau aktivitas sosial lainnya. Kerjaannya mikiiiiiiir, tapi gak nemu jalan keluar. Gak ada moodbooster juga. Berasa sepi sepi sendiri aku benci! (AADC kaleee -_-) , hahaha. Ya gitulah.

Dengan adanya Pinyo, jujur aja, aku berasa lebih seneng, dan gak begitu jenuh gimana. Berasa ada temen, ada sesuatu yang berarti yang aku lakukan. Ada yang bisa aku perhatiin, aku sayang dan aku manjain. Kalau jenuh paling waktu aktivitas diluar rumah, kalau didalem rumah, boro-boro jenuh, kayaknya aku lebih seneng di rumah sekarang ketimbang banyak agenda diluar wkwkw. Semua karena Pinyo."

"Uwaduuu segitunya Ay.. Ay.... hehe syukurlah kalau ada Pinyo. Eh jadi sebenernya sekarang kamu cerita ini emang lagi jenuh atau gimana, kok rada ngga nyambung ya sama nasehat aku? haha."

"Eheee, aku cuma lagi butuh pencurahan kok. Makasih udah dengerin btw :D , dan masukanmu aku mau terapin. Bener juga rupanya, selama ini aku kurang motivasi, hmm aku futur (lagi) ya.."

"Haha iya gapapa slow aja, semagat ya Ay! , kamu pasti bisa. Kamu bukan kurang motivasi, kamu cuma butuh temen. Buat dengerin kamu. Selalu."
Bandung, 26 Maret 2017

*) ps: maaf kalau bahasanya berantakan, haha. Beneran ini edisi curhat. Apa yang lagi dipikirin dan dirasain, aku tulis. Ngga merhatiin banyak kaidah ^^v peace. just for -pelepasan penat-
Syukran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar itu Haram? (Chapter 1: Tashwir)

Ruang Bebas Baca

Ada Hikmah Dibalik Basmallah